Pengaruhawan juga merupakan salah satu sumber yang menimbulkan ketidakpastian terhadap model-model yang dihasilkan saat ini, walaupun sekarang telah ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini. Saat ini juga terjadi diskusi-diskusi yang masih berlanjut mengenai apakah model-model iklim mengesampingkan efek-efek umpan balik dan Hormatterhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Mereka ikut merasa prihatin dan sedih dengan punahnya spesies tersebut. 4.Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam ( Caring for Nature) Sebagai sesama anggota komunitas ekologis yang setara, manusia digugah untuk mencintai Contohfenomena alam kejadian adalah terjadinya banjir, pengendapan lava, metamorfosis, dan lain-lain. Sedangkan contoh fenomena alam kebendaan merujuk pada asal-usul besi, kapur, tanah liat, pohon, dan lainnya. Beberapa sumber juga mengaitkan kejadian di luar bumi sebagai salah satu gejala alam. Gelombang Elektromagnetik Ekologimerupakan salah satu cabang ilmu yang pada saat ini ramai diberitakan. Di dalam ekologi dipelajari hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya. Untuk menyelesaikan masalah-masalah ekologi diperlukan dasar-dasar pengetahuan yang kuat dalam ilmu-ilmu yang lainnya. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. - Dalam sebuah ekosistem, terdapat makhluk hidup biotik dan benda tidak hidup abiotik. Tentu tidak sulit membedakan objek biotik dengan objek abiotik. Matahari yang memancarkan sinarnya yang terang dan bebatuan di pinggir sungai merupakan contoh objek abiotik. Sedangkan, kupu-kupu, burung, bunga mawar, dan pohon pisang merupakan objek biotik. Berdasarkan pengelompokan ini, gejala alam dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan objeknya, yaitu gejala alam pada objek biotik dan gejala alam pada objek abiotik. Gejala alam, baik pada objek biotik maupun objek abiotik, dapat berupa gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian. Baca juga Organisme Autotrof dan Heterotrof sebagai Komponen BiotikGejala alam kebendaan menunjukkan benda-benda yang ada di lingkungan, sekitar seperti batu, kerikil, besi, kapur, sapi, siput, pohon, dan lain-lain. Sementara itu, gejala alam kejadian berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam, seperti banjir, gempa, kebakaran, dan fotosintesis pada tumbuhan hijau. Gejala alam pada objek abiotik Berikut adalah pengertian dan contoh gejala alam kebendaan pada objek abiotik dan gejala alam kejadian pada objek abiotik. 1. Gejala alam kebendaan pada objek abiotik Cobalah amati bebatuan yang ada di sekitar. Tentunya, batu-batu tersebut memiliki bentuk, warna, dan ukuran yang bermacam-macam. Ciri-ciri atau keadaan yang dimiliki oleh benda tidak hidup objek abiotik, seperti bentuk, warna, dan ukuran adalah gejala alam kebendaan pada objek abiotik. Baca juga Dampak Pencemaran Ekosistem Air Gejala alam biotik – Manusia setiap harinya mempunyai interaksi dengan alam sebab lingkungan yang kita tinggali juga termasuk alam. Jika manusia bisa sakit jika terkontaminasi oleh virus atau bakteri, begitu juga dengan alam yang bisa menimbulkan suatu peristiwa. Namun, biasanya alam yang sedang tidak baik biasanya akan menimbulkan gejala alam yang di mana bisa memiliki pengaruh terhadap kehidupan manusia. Bahkan, beberapa gejala alam juga dapat memunculkan suatu bencana alam yang bisa merugikan manusia dan lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu, seiring dengan perkembangan zaman, maka sudah banyak negara yang menggunakan beberapa alat untuk mendeteksi gejala alam yang sedang terjadi. Dengan begitu, hal-hal yang tidak kita inginkan pun dapat diminimalisir. Apakah kamu tentang gejala alam? Pada dasarnya, gejala alam itu ada yang sudah sering kita lihat. Misalnya saja nih, ketika munculnya petir ketika adanya hujan. Lalu, adanya hujan yang di mana apabila terlalu lama bisa menyebabkan banjir, dan pastinya masih banyak lagi. Namun, tahukah Grameds, apabila gejala alam itu dibagi menjadi dua? Pertama, gejala alam biotik dan kedua, gejala alam abiotik. Untuk mengetahui keduanya, simak artikel ini sampai selesai, Grameds. Gejala Alam BiotikContoh Gejala Alam Biotik1. Punahnya Spesies yang Langka di Alam2. Banyaknya Gulma Atau Hama Dalam Ekosistem TanamanKomponen BiotikHeterotrof / KonsumenPengurai / DekomposerGejala Alam AbiotikContoh Gejala Alam Abiotik1. Badai atau Angin2. Tsunami3. Gunung MeletusKomponen Abiotik1. Suhu atau temperatur2. Air3. Cahaya Matahari4. Tanah dan Batu5. Iklim6. AnginPenutupKategori Ilmu BiologiMateri IPA Berdasarkan istilah, arti dari biotik adalah suatu hal yang berkaitan langsung dengan makhluk hidup, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Adapun ciri-ciri dari biotik itu sendiri, seperti dapat bergerak, dapat bernapas, hingga dapat berkembang biak. Sementara itu, lingkungan biotik adalah lingkungan yang di dalamnya meliputi seluruh organisme hidup dalam suatu ekosistem. Dengan kata lain, gejala alam biotik merupakan sebuah lingkungan yang di mana terdapat kondisi makhluk hidupnya. Contohnya, hama tanaman merajalela. Pada hewan juga ada gejala alam biotik yaitu terjadinya pada hewan yang melahirkan kemudian membesarkan. Tidak hanya itu, pada tumbuhan juga mengalami gejala biotik yaitu pada proses perkembangbiakan yang terjadi karena adanya fotosintesis atau yang berasal dari nutrisi yang diperoleh dari akar. Contoh Gejala Alam Biotik pixabay Nah, Grameds kan sudah tahu apa yang dimaksud dengan gejala alam biotik, maka supaya jadi lebih tahu lebih dalam tentang gejala alam biotik, maka Grameds juga perlu mengetahui contoh gejala alam biotik. Lalu, apa saja contoh gejala alam biotik? Temukan jawabannya pada pembahasan di bawah ini, Grameds. 1. Punahnya Spesies yang Langka di Alam Punahnya spesies flora atau fauna yang telah langka di suatu ekosistem merupakan salah satu contoh gejala alam biotik. Adapun yang menjadi pemicu dari terjadinya hal tersebut bisa dibilang banyak sekali faktornya. Contohnya adalah aktivitas perburuan liar yang dilakukan oleh oknum tertentu. Biasanya, para pemburu ini akan mengincar atau memburu hewan-hewan langka yang kemudian bagian tubuhnya diambil untuk dijual kembali. Jika hal ini terjadi, maka spesies hewan tersebut perlahan-lahan akan punah. Contoh spesies yang dianggap punah adalah burung cendrawasih, panda, badak bercula satu, dan sebagainya. 2. Banyaknya Gulma Atau Hama Dalam Ekosistem Tanaman Contoh lain dari gejala alam biotik adalah banyaknya gulma atau hama yang ada pada suatu ekosistem tanaman. Misalnya saja, pada suatu danau, kebun atau sawah yang memiliki banyak sekali gulma. Jika hal ini terus dibiarkan dan tidak segera dibasmi, maka bisa memakan tanaman yang sedang dipanen, sehingga petani pun bisa mengalami kerugian. Salah satu jenis tanaman yang akan menjadi hama ketika tumbuh terlalu banyak adalah eceng gondok. Sudah pernah mendengar nama tanaman ini? Biasanya, eceng gondok akan tumbuh di perairan, seperti danau karena bisa menyebabkan pendangkalan pada danau tersebut. Komponen Biotik Biotik merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebut organisme atau sesuatu yang hidup. Komponen dari biotik merupakan suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik atau yang tidak bernyawa. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut Heterotrof / Konsumen Komponen heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan organik. Bahan organik tersebut disediakan oleh organisme lain sebagai makanan. Komponen heterotrof dapat disebut konsumen makro atau fagotrof. Hal ini karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang termasuk atau tergolong heterotrof seperti manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Pengurai / Dekomposer Organisme yang menguraikan bahan organik asalnya dari organisme mati yang merupakan pengurai atau dekomposer. Pengurai dapat disebut sebagai konsumen makro atau sapotrof. Hal ini karena makanan yang dimakan memiliki ukuran yang lebih besar. Organisme pengurai dapat menyerap sebagian hasil penguraian dan melepaskan bahan yang sederhana yang bisa digunakan kembali oleh produsen. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yang merupakan hewan pengurai memakan sisa-sisa dari bahan organik. Contohnya seperti kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu Aerobik oksigen adalah penerima elektron / oksidan Anaerobik oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan Fermentasi anaerobik merupakan bahan organik yang teroksidasi sebagai penerima elektron. Pada komponen tersebut terdapat dalam suatu tempat dan berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya seperti pada ekosistem akuarium yang terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, lalu tumbuhan air sebagai komponen autotrof, dan plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai. Yang termasuk komponen abiotik seperti, pasir, batu, air, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air. Gejala Alam Abiotik Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Oleh sebab itu, biotik ini memiliki ciri-ciri berupa tidak dapat bergerak, tidak bisa bernapas, dan sebagainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, abiotik adalah berkenaan dengan atau dicirikan oleh tidak adanya organisme hidup. Jadi, gejala alam abiotik adalah segala sesuatu peristiwa alam yang terjadi pada benda-benda tak hidup. Pada dasarnya, gejala alam biotik ini bisa kita lihat pada peristiwa-peristiwa alam, seperti hujan, angin, kelembapan, dan lain-lain. Saat ini, teknologi terus mengalami perkembangan termasuk juga pada bidang biologi. Maka dari itu, sudah seharusnya kita untuk mendalami ilmu bioteknologi. Pada dasarnya, untuk mendalami bioteknologi ada berbagai macam cara, salah satunya dengan membaca buku. Melalui buku Bioteknologi Did You Know Series Biology. Melalui buku ini, pembaca akan mengetahui dampak buruk dari bioteknologi. Jadi, kamu bisa mendapatkan buku ini dengan klik gambar buku, Grameds. Contoh Gejala Alam Abiotik pixabay Sama halnya dengan gejala alam biotik, pada gejala alam abiotik juga memiliki contohnya. Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh gejala alam biotik. 1. Badai atau Angin Adanya badai atau angin yang melanda suatu ekosistem tertentu karena terjadinya perbedaan tekanan dan suhu di udara. Saat perbedaan tekanan dan suhu di udara tersebut terjadi dalam skala besar lihat di sini penyebab angin topan, badai bisa menyebabkan banyak kerugian terhadap tumbuhan, hewan, maupun manusia. Namun, jika angin terjadi dalam skala kecil, maka angin tersebut menguntungkan komponen biotik seperti pada tanaman karena dapat membantu dalam proses penyerbukan. 2. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang digunakan untuk menamakan suatu bencana yang terjadi akibat adanya pergeseran lempeng bumi di area laut lihat secara lengkap disini penyebab tsunami. Alhasil, terjadilah cekungan besar yang membuat air laut surut lalu menghasilkan gelombang besar yang bergerak sangat cepat. 3. Gunung Meletus Gunung merupakan tempat yang rentan karena mudahnya untuk meletus, hal ini termasuk dalam contoh gejala alam abiotik. Gunung meletus dipicu karena adanya tekanan tinggi pada gas dalam gunung berapi yang mendorong keluarnya endapan magma dari dalam perut bumi. Hal ini membuat banyak kerugian, walaupun ada juga keuntungannya walaupun cuma sedikit sekali. Keuntungannya membuat tanah menjadi lebih subur dari biasanya. Saat ini, mikroorganisme terus digunakan terutama untuk fermentasi. Mengetahui tentang mikroorganisme bisa dilakukan melalui buku Bioteknologi Pemanfaatan Mikroorganisme & Teknologi Bioproses. Buku ini berisi tentang akan dibahas perihal aspek legal produk bioteknologi. Selain berbagai konsep dasar, buku ini juga menjelaskan ruang lingkup, perkembangan, dan aplikasi bioteknologi dalam industri jasa dan produk. Komponen Abiotik pixabay Supaya wawasan kita tentang abiotik jadi lebih dalam lagi, maka kita perlu mengetahui komponen-komponen abiotik. Sudah tahu tentang komponen abiotik? Nah, jika kamu belum mengetahuinya, maka bisa simak pembahasannya di bawah ini, Grameds. 1. Suhu atau temperatur Proses biologi dipengaruhi suhu yang di mana membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya adalah mamalia dan unggas. Selain itu, suhu menentukan syarat suatu makhluk untuk hidup. Ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya menggunakan skala derajat celcius merupakan arti dari temperatur udara. 2. Air Banyak dan tidaknya ketersediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Air merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup terutama manusia. Hal ini bukan tanpa alasan karena dengan adanya air, ini, maka manusia bisa bertahan hidup. Tidak hanya itu, semua makhluk hidup pun bisa tetap bertahan hidup karena adanya ketersediaan air. Misalnya saja, hewan akan mengalami dehidrasi apabila ketersediaan air terus berkurang. Sementara itu, pada tumbuhan bisa menjadi kekeringan apabila tidak ada tidak disiram air dalam waktu yang lama. 3. Cahaya Matahari Cahaya matahari juga diperlukan untuk keseimbangan hidup. Dalam tumbuhan cahaya matahari digunakan untuk proses fotosintesis. Fotosintesis terjadi pada permukaan yang terkena sinar matahari saja. Sinar matahari mempengaruhi sistem global karena sinar matahari menentukan intensitas suhu. 4. Tanah dan Batu Karakteristik tanah yaitu struktur fisik, pH dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah. Tanah adalah tempat berpijak bagi makhluk hidup. Buat manusia tanah berguna untuk berjalan, membuat rumah, tempat bercocok tanam, tempat bekerja dan lain sebagainya. Untuk tumbuhan tanah adalah tempat untuk media tanam. Untuk hewan tanah berguna untuk tempat kandang. Tanah bagi sebagian orang adalah tempat tambang emas. Namun tanah juga bisa menjadi tempat berbahaya karena adanya tanah longsor, banjir dan lain sebagainya. Hal tersebut karena kecerobohan kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam mengolah tanah agar tanah tersebut berteman dengan kita sehingga tidak membahayakan. Berbijaklah dalam mengolah tanah. 5. Iklim Iklim adalah kondisi cuaca yang terjadi pada jangka waktu tertentu. Selain itu, iklim dibagi jadi dua, yaitu iklim tropis dan iklim sub tropis. Iklim sub tropis ini memiliki 4 musim, yaitu musim gugur, musim semi, musim dingin, dan musim panas. Sementara itu, iklim tropis, yaitu musim panas dan musim dingin saja. 6. Angin Peranan angin sangat penting untuk makhluk hidup sebagai komponen untuk bernafas. Untuk itu, kelembapan angin diperlukan agar hawa yang didapat di bumi tidak terlalu panas, menyegarkan. Angin berperan sebagai penentu kelembaban dan juga berperan sebagai penyebar biji tumbuhan tertentu. Penutup Gejala alam yang terjadi di dunia ini, sangatlah beragam dan biasanya disebabkan karena faktor manusia. Namun, beberapa gejala alam ada juga yang terjadi karena kondisi alam itu sendiri. Gejala alam dibagi menjadi dua, yaitu gejala alam biotik dan gejala alam abiotik. Gejala alam biotik adalah gejala alam yang disebabkan karena adanya faktor makhluk hidup. Sementara itu, gejala alam abiotik adalah gejala alam yang tidak disebabkan oleh makhluk hidup, seperti hujan, badai, dan sebagainya. Demikian pembahasan tentang gejala alam biotik dan gejala alam abiotik. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku tentang biologi, maka kamu bisa mendapatkannya di Sebagai SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Perkembangan biologi sangatlah pesat, bahkan saat ini sudah berkembang juga di kelautan. Lalu, apakah kamu sudah mengetahui bioteknologi kelautan itu apa? Memahami bioteknologi kelautan ini dilakukan dengan membaca buku Bioteknologi Kelautan. Buku “Bioteknologi Kelautan” ini ditulis bagi semua orang, khususnya mereka yang memiliki ketertarikan dan minat untuk mengetahui, mempelajari, dan menguasai bidang kajian ini. Buku ini juga cocok untuk para pemula yang sedang ingin mendalami bioteknologi. Penulis Yufi Cantika Sukma Ilahiah Rujukan ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Gejala Alam Biotik dan Abiotik di Lingkungan Serta Perbedaannya Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik sumber daya alam yang mencakup tanam air, energi surya, mineral, keadaan sumber daya alam, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kelangsungan kehidupan manusia. Gejala alam biotik dan abiotik menghasilkan interaksi yang memunculkan fenomena-fenomena yang saling berkaitan, karena gejala alam biotik dan abiotik saling mendukung satu sama lain. Pengertian Biotik dan Abiotik 1. Biotik Biotik adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu kelompok organisme produsen, konsumen dan pengurai. Faktor biotik sebagian besar bergantung pada faktor abiotik, baik iutuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup mereka, yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung. Misalnya, organisme yang hidup di kolam tergantung pada keadaan seperti ketersediaan makanan dan nutrisi, suhu, pH, sinar matahari, air dan lainnya. Baca Materi AMDAL Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contoh Soalnya Jika terjadi perubahan pada faktor-faktor tersebut, maka akan secara langsung menghambat populasi populasi. organisme yang hidup di kolam itu. Berikut ini adalah ciri-ciri dari biotik. Bernapas Tumbuh Berkembang biak Iritabilita Makan dan minum Melakukan ekskresi Beradaptasi dengan lingkungannya Faktor biotik membentuk bentuk kehidupan suatu ekosistem yang terdiri atas komponen berikut. a. Produsen atau autotrof Produsen atau autotrof adalah jenis organisme yang dapat menyiapkan makanan mereka sendiri, melalui fotosintesis dengan bantuan sinar matahari,seperti tanaman hijau, sedikit ganggang, dan bakteri atau bisa melalui kemosintesis seperti pada beberapa mikroorganisme. b. Konsumen atau heterotrof Konsumen atau heterotrof adalah organisme yang secara langsung atau tidak langsung bergantung pada produsen untuk makanan dan nutrisi mereka, contohnya adalah binatang. c. Pengurai atau detrivor Pengurai detrivora akan bergantung pada benda mati dan busuk untuk makanan dan nutrisi mereka. Contoh dari pengurai adalah jamur dan bakteri. 2. Abiotik Abiotik merupakan salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, dan bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tidak hidup hidup, akan tetapi secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan faktor biotik. Misalnya jika ada perubahan mendadak pada suhu ekosistem tertentu, efek buruknya akan terlihat pada tanaman, hewan, dan organisme hidup yang berada dalam di lingkungan tersebut. Perbedaan Faktor Abiotik dan Biotik Perbedaan antara biotik dan abiotik dapat dilihat darii berbagai sisi, diantaranya sebagai berikut. 1. Definisi Biotik Biotik mengacu pada unsur-unsur hidup dalam suatu ekosistem. Abiotik Abiotik mengacu pada unsur-unsur fisik yang tidak hidup dalam suatu ekosistem. 2. Perannya dalam lingkungan Biotik Makhluk hidup secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi makhluk hidup lainnya dalam ekosistem. Abiotik unsur-unsur abiotik menentukan jumlah organisme, yang mampu ada di lingkungan. 3. Ketergantungan Biotik Unsur-unsur biotik bergantung pada unsur-unsur abiotik untuk bertahan hidup dalam suatu ekosistem. Abiotik Unsur-unsur abiotik tidak bergantung pada unsur-unsur biotik dalam suatu ekosistem. 4. Pengukuran Biotik Pengukuran unsur-unsur biotik bersifat subyektif. Abiotik Pengukuran unsur abiotik bersifat obyektif. 5. Efek Biotik Unsur-unsur biotik mempengaruhi individu dari suatu spesies, komunitas, populasi, biosfer, dan bioma. Abiotik Unsur-unsur abiotik mempengaruhi individu dari suatu spesies, komunitas, populasi, dan biosfer. 6. Adaptasi terhadap Perubahan Biotik Benda- benda biotik memiliki kemampuan untuk menyesuaikan perubahan di lingkungan. Abiotik Hal-hal abiotik tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. 7. Sumber daya Biotik Sumber daya biotik termasuk hutan dan produk mereka, hewan, burung, dan sumber daya laut seperti ikan. Abiotik Tanah, air, batubara, dan minyak adalah sumber daya abiotik. 8. Komponen Biotik Tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang berfungsi sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer dalam ekosistem masing-masing adalah komponen biotik. Abiotik Iklim, material induk dan tanah, topografi dan gangguan alam adalah komponen abiotik dari suatu ekosistem. Demikian ulasan mengenai gejala alam biotik dan abiotik di lingkungan serta perbedaannya. Semoga bermanfaat Bersama-sama, faktor abiotik dan biotik membentuk ekosistem. Faktor biotik sendiri ialah komponen hidup dari suatu lingkungan, seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme beserta segala ciri-cirinya yang menunjukkan gejala-gejala alam yang bersifat biotik. Sedangkan faktor abiotik merupakan komponen tak hidup yang membentuk ekosistem. Hal itu bisa lihat dari banyaknya contoh gejala-gejala alam yang ada disekitar kita seperti sinar matahari, suhu, angin, air, tanah, dan peristiwa yang terjadi secara alami seperti badai, kebakaran, dan letusan gunung berapi. Masing-masing faktor ini, baik biotik dan abiotik berdampak pada faktor lain, dan campuran keduanya diperlukan agar ekosistem dapat bertahan hidup. Secara sederhana, biotik adalah sebagai kehidupan dan terkait dengan semua entitas hidup yang ada dalam suatu ekosistem. Sedangkan definisi abiotik adalah sebagai segala sesuatu yang mengacu pada entitas yang tidak hidup dalam ekosistem. Faktor biotik berhubungan dengan semua makhluk hidup dalam ekosistem. Kehadiran mereka dan produk sampingan biologis mereka mempengaruhi komposisi ekosistem. Sumber daya biotik meliputi semua organisme hidup dari hewan dan manusia, hingga tanaman, jamur, dan bakteri. Interaksi antara berbagai faktor biotik diperlukan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi masing-masing spesies. Sinar matahari, udara, curah hujan, mineral, dan tanah adalah beberapa contoh faktor abiotik. Faktor-faktor ini memiliki dampak signifikan pada kelangsungan hidup dan reproduksi spesies dalam suatu ekosistem. Misalnya, tanpa adanya sinar matahari yang cukup, ada kemungkinan bahwa organisme autotrofik tidak bisa bertahan hidup. Ketika organisme ini akhirnya mati, itu akan membuat kekurangan makanan bagi konsumen primer. Efek ini mengalir ke rantai makanan, mempengaruhi setiap organisme. Akibatnya, itu menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem. Pengertian Gejala Alam Biotik dan Abiotik Gejala alam biotik dapat didefinisikan sebagai kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup, misalnya bergerak, berkembang biak, tumbuh, melakukan fotosintesis, dan menanggapi rangsangan. Sedangkan gejala alam abiotik dapat didefinisikan sebagai fenomena yang terjadi ada benda tidak hidup, misalnya air mengalir dari hulu hingga hilir atau dari pegunungan sampai muara. Biotik dan Abiotik Menurut Para Ahli Adapun definisi biotik dan abiotik menurut para ahli, antara lain Biology Online Dictionary Biotik adalah lingkungan yang berkaitan dengan diproduksi oleh makhluk hidup atau organisme hidup dari suatu ekosistem. Sehingga hubungan berkaitan dengan makhluk hidup seperti tanaman, hewan, jamur, dan lain-lain Serta produk-produknya Misalnya saja Sekresi, limbah, dan sisa-sisa. Sedangkan abiotik adalah atribut fisik dan kimia yang tidak hidup dari suatu sistem, misalnya cahaya, suhu, pola angin, batuan, tanah, pH, tekanan, dan lain-lain. Macam Gejala Alam Biotik Dan Abiotik Ada bermacam-macam contoh dalam arti gejala alam biotik dan abiotik yang ada di sekitar kita. Gejala alam tersebut tentunya saling mempengaruhi satu sama lain untuk membuat ekosistem selalu berada dalam keseimbangan, meskipun ada pula gejala-gejala yang seringkali justru merusaknya, misalnya terjadinya bencana alam. Berikut ini akan dijabarkan beberapa contoh gejala alam biotik dan abiotik. Gejala Alam Biotik Diantaranya yaitu Organisme hidup bernafas Bernafas merupakan ciri utama makhluk hidup, yang terjadi secara otomatis, karena dikendalikan secara tidak sadar oleh pusat pernapasan di dasar otak. Pernapasan berlanjut selama tidur dan biasanya bahkan ketika seseorang tidak sadar. Orang-orang juga dapat mengontrol pernapasan mereka saat mereka menginginkannya, misalnya saat berbicara, bernyanyi, atau menahan napas sukarela. Organ sensorik di otak dan di aorta dan arteri karotis memantau darah dan merasakan kadar oksigen dan karbon dioksida. Biasanya, peningkatan konsentrasi karbon dioksida adalah stimulus terkuat untuk bernafas lebih dalam dan lebih sering. Sebaliknya, ketika konsentrasi karbon dioksida dalam darah rendah, otak mengurangi frekuensi dan kedalaman napas. Selama bernapas saat istirahat, rata-rata orang dewasa menghirup dan menghembuskan napas sekitar 15 kali per menit. Organisme hidup mampu bereproduksi Reproduksi atau prokreasi atau pembiakan adalah proses biologis dimana organisme individu baru keturunan dihasilkan dari “orang tua/induk” mereka. Selain bernafas, reproduksi juag menjadi mendasar dari semua kehidupan yang diketahui; setiap organisme individu ada sebagai hasil reproduksi. Ada dua bentuk reproduksi aseksual dan seksual. Dalam reproduksi aseksual, suatu organisme dapat bereproduksi tanpa keterlibatan organisme lain. Reproduksi aseksual tidak terbatas pada organisme bersel tunggal. Kloning suatu organisme adalah suatu bentuk reproduksi aseksual. Dengan reproduksi aseksual, suatu organisme menciptakan salinan genetika yang sama atau identik dari dirinya sendiri. Evolusi reproduksi seksual adalah teka-teki utama bagi ahli biologi. Biaya reproduksi seksual dua kali lipat adalah bahwa hanya 50% organisme bereproduksi dan organisme hanya mewariskan 50% gennya. Reproduksi seksual biasanya membutuhkan interaksi seksual dari dua organisme khusus, yang disebut gamet, yang mengandung setengah jumlah kromosom sel normal dan diciptakan oleh meiosis. Dalam hal ini, organisme jantan akan membuahi betina dari spesies yang sama untuk membuat zigot yang dibuahi. Ini menghasilkan organisme keturunan yang karakteristik genetiknya berasal dari dua organisme induk. Organisme hidup mampu beradaptasi Semua organisme hidup, dari organisme mikroskopis hingga manusia, adalah faktor biotik yang selalu berusaha untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Akan tetapi, memang jumlah organisme mikroskopis adalah yang paling banyak dan tersebar luas. Mereka sangat mudah beradaptasi, dan tingkat reproduksinya pun cepat, memungkinkan mereka untuk membuat populasi besar dalam waktu singkat. Ukuran mikro menguntungkan mereka karena dapat tersebar di area yang luas dengan cepat, baik melalui faktor abiotik seperti angin atau arus air, atau dengan bepergian di dalam atau pada organisme lain. Kesederhanaan organisme juga membantu dalam kemampuan beradaptasi mereka. Organisme hidup berinteraksi mempengaruhi organisme lainnya Faktor-faktor biotik mempengaruhi lingkungan mereka dan satu sama lain. Ada atau tidak adanya organisme lain mempengaruhi apakah suatu spesies perlu bersaing untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal dan sumber daya lainnya. Spesies tanaman yang berbeda dapat bersaing untuk mendapatkan cahaya, air dan nutrisi. Beberapa mikroba dan virus dapat menyebabkan penyakit yang dapat ditularkan ke spesies lain, sehingga menurunkan populasi. Serangga yang menguntungkan adalah penyerbuk utama tanaman, tetapi yang lain berpotensi menghancurkan tanaman. Serangga juga dapat membawa penyakit, beberapa di antaranya dapat ditularkan ke spesies lain. Organisme hidup seringkali mampu mengendalikan faktor abiotik Dalam beberapa kasus, faktor biotik dapat mencegah faktor abiotik dari melakukan pekerjaannya. Populasi berlebihan suatu spesies dapat berdampak pada faktor abiotik dan memiliki efek negatif pada spesies lain. Bahkan organisme terkecil, seperti fitoplankton, dapat merusak ekosistem jika dibiarkan terlalu banyak. Salah satu contoh gejala yang satu ini bisa dilihat pada fenomena “brown alga blooms membludaknya pertumbuhan alga coklat” di mana sejumlah besar ganggang berkumpul di permukaan air dan mencegah sinar matahari mencapai area di bawahnya, yang secara efektif membunuh semua kehidupan di bawah air. Di darat, situasi serupa terlihat ketika tajuk pohon tumbuh menutupi area yang luas, yang secara efektif menghalangi matahari untuk mencapai kehidupan tanaman di bawahnya. Gejala Alam Biotik Faktor yang terdapat dalam contoh lingkungan abiotik dapat bersifat iklim, terkait dengan cuaca, atau edafik, terkait dengan tanah. Faktor iklim termasuk suhu udara, angin dan hujan. Faktor edafik meliputi geografi seperti topografi dan kandungan mineral, serta suhu tanah, tekstur, tingkat kelembaban, tingkat pH dan aerasi. Pola dan kondisi cuaca Pola dan kondisi dalam arti cuaca sangat menentukan kondisi di mana spesies akan hidup. Pola ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan tetapi juga berdampak pada aliran air. Perubahan salah satu dari faktor-faktor ini, seperti yang terjadi selama fluktuasi sesekali seperti El Nino, memiliki dampak langsung dan dapat memiliki efek positif dan negatif. Perubahan suhu Perubahan suhu udara mempengaruhi pola perkecambahan dan pertumbuhan tanaman serta pola migrasi dan hibernasi pada hewan. Sementara perubahan musiman terjadi di banyak iklim sedang, perubahan tak terduga dapat memiliki hasil negatif. Meskipun beberapa spesies dapat beradaptasi, perubahan mendadak dapat mengakibatkan perlindungan yang tidak memadai dari kondisi parah misalnya, tanpa mantel bulu musim dingin atau tanpa persediaan makanan yang cukup untuk bertahan selama satu musim. Di beberapa habitat, seperti di terumbu karang, spesies mungkin tidak dapat bermigrasi ke lokasi yang lebih ramah. Dalam semua kasus ini, jika mereka tidak dapat beradaptasi, mereka akan mati. Pengaruh elevasi pada keragaman tanaman Elevasi berdampak pada keanekaragaman tanaman lebih dari pada bakteri. Ini terlihat pada populasi pohon hutan di mana ketinggian, kemiringan lahan, paparan sinar matahari dan tanah semuanya memainkan peran dalam menentukan populasi spesies pohon tertentu di hutan. Meskipun dalam hal ini, faktor biotik juga ikut berperan. Kehadiran spesies pohon lain berdampak. Kerapatan regenerasi pohon cenderung lebih tinggi di lokasi di mana ada pohon lain dari spesies yang sama di dekatnya. Dalam beberapa kasus, keberadaan spesies pohon tertentu di dekatnya dikaitkan dengan tingkat regenerasi yang lebih rendah. Pengaruh kadar kalsium dan nitrogen terhadap ketersediaan sumber makanan Mineral seperti kadar kalsium dan nitrogen mempengaruhi ketersediaan sumber makanan. Tingkat gas seperti oksigen dan karbon dioksida di udara menentukan organisme mana yang dapat hidup di sana. Perbedaan medan seperti tekstur tanah, komposisi dan ukuran butiran pasir juga dapat memengaruhi kemampuan spesies untuk bertahan hidup. Misalnya, hewan penggali membutuhkan jenis medan tertentu untuk membuat rumah mereka, dan beberapa organisme membutuhkan tanah yang kaya sementara yang lain lebih baik di tanah berpasir atau berbatu. Pengaruh kekeringan dan banjir terhadap ekosistem Kekeringan yang panjang berdampak negatif pada ekosistem. Di banyak daerah, tanaman tidak dapat beradaptasi dengan perubahan pola hujan, dan mereka mati. Ini juga mempengaruhi organisme lebih jauh dalam rantai makanan yang dipaksa untuk bermigrasi ke daerah lain atau melakukan perubahan pola makan untuk bertahan hidup. Banjir bisa bermanfaat. Air dalam pengertian banjir menyediakan makanan bagi tanaman yang mungkin tidak mendapatkan cukup air. Sedimen yang mungkin mengendap di dasar sungai didistribusikan kembali dan mengisi kembali nutrisi dalam tanah, membuatnya lebih subur. Tanah yang baru ditimbun juga dapat membantu mencegah erosi. Akan tetapi, tentu saja banjir juga menyebabkan kerusakan. Air banjir yang tinggi dapat membunuh hewan dan tumbuhan, dan kehidupan akuatik dapat terlantar dan mati ketika air surut tanpa mereka. Itulah uraian lengkap yang bisa kami sepenuhnya sajikan pada segenap pembaca berkaitan dengan materi macam-macam gejala alam biotik dan abiotik yang disertai dengan contohnya secara berurut-urut. Semoga memberikan pemahaman bagi semuanya.

mengapa punahnya spesies merupakan salah satu gejala alam biotik